balawistapangandaran.com – Banyak calon mahasiswa baru-baru ini mencari kampus terkemuka di Jambi. Pasalnya, mereka ingin bersekolah di Jambi yang merupakan kota cantik dengan sistem pendidikan unggul. Banyaknya universitas di kota ini menjadi buktinya.
1. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Kemunculan Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tidak bisa dipisahkan dengan tumbuhnya keimanan Islam dan lembaga pendidikan Islam di Provinsi Jambi. Kongres Ulama Jambi diselenggarakan pada tahun 1957, yang menghasilkan keputusan untuk segera didirikan perguruan tinggi di Jambi. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan ulama Jambi serta diambil sebagai respons atas pengamatan terhadap banyaknya lembaga penghasil lulusan madrasah/sekolah agama papan atas di Jambi. Di bawah arahan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Jambi, Fakultas Syariah Perguruan Tinggi Islam Al-Hikmah didirikan pada tanggal 29 September 1960.
Tiga tahun pertama Fakultas Syariah menunjukkan bahwa pimpinan, masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Pusat semuanya bersatu. Fakultas Syariah dinasionalisasi dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor: 50 Tahun 1963 tanggal 12 Mei 1963, menjadi Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Cabang Jakarta sebelum berubah menjadi IAIN Raden Fatah cabang Palembang. Pencerahan tersebut membuat para pejabat, ulama, dan tokoh masyarakat terpacu, khususnya Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Jambi saat itu (M.J. Singadekane) untuk memperjuangkan berdirinya IAIN yang memiliki beberapa fakultas.
2. Universitas Muhammadiyah Jambi
Kota Jambi, di provinsi Jambi, adalah rumah bagi Universitas Muhammadiyah Jambi. Oleh karena itu, universitas ini sangat cocok bagi Anda yang ingin melanjutkan kuliah dan studi di wilayah Jambi untuk mendaftar di institusi bergengsi tersebut. Akronim UM Jambi adalah nama umum lainnya untuk universitas ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jambi, lembaga swasta yang didirikan pada 17 Juni 2019 adalah Dr. Nurdin, SdotE. M. E. Sejak awal berdirinya sebagai akademisi D3 keuangan dan perbankan pada tahun 1993, kampus ini telah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Dulunya merupakan STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Jambi sebelum berubah lagi pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2019, universitas ini diresmikan menjadi UM Jambi melalui surat dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Saat ini terdapat 2 fakultas dan 5 program studi di UM Jambi yang sama-sama dikenal pada tahun 2020.
3. Universitas Muara Bungo
Karena ketentuan-ketentuan pemerintahan daerah dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab besar kepada provinsi, kabupaten, dan kota, maka Universitas Muara Bungo tidak dapat berdiri tanpa adanya ketentuan tersebut. Bertujuan terutama untuk mencapai masyarakat sejahtera, adil, dan sejahtera lahir dan batin, Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Bungo mendasarkan upayanya pada keinginan mulia tersebut.
Untuk membantu masyarakat Bungo mengatasi krisis di bidang ekonomi, politik, hukum, agama, dan sosial budaya, maka tertuang dalam Asas Reformasi Pembangunan Daerah di Kabupaten Bungo bahwa masyarakat Bungo harus berdaya dan mandiri. Selain itu, pembangunan juga bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memastikan bahwa hasilnya didistribusikan secara adil.
H. ditugaskan oleh Bupati Muara Bungo. Sebaiknya perguruan tinggi negeri didirikan di Muara Bungo, atau perguruan tinggi swasta yang sudah ada harus digabung, sesuai surat yang dikirimkan Zulfikar Achmad kepada Menteri Pendidikan Nasional. Sambutan Menteri Pendidikan Nasional dalam surat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 1551/D2.2/2007, tanggal 29 Juni 2007 perihal rencana penggabungan, tidak diperbolehkannya pendirian Universitas Negeri, mengingat bahwa PAD Kabupaten Muara Bungo pada saat itu masih belum memenuhi syarat. Namun Kementerian Pendidikan Nasional mendukung upaya penggabungan perguruan tinggi swasta yang ada.
4. Universitas Jambi
Pendahulu Universitas Jambi adalah Akademi Bisnis Djambi yang didirikan pada tahun 1960. Yayasan Perguruan Tinggi Jambi membawahi akademi tersebut. Saat itu Pemda Jambi dan tokoh masyarakat mendukung yayasan yang dipimpin Wali Kota Jambi R. Sudarsono tersebut. Berhubungan dengan Universitas Indonesia, Akademi Bisnis Djambi berkembang menjadi Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum pada tahun 1961.
Berkat berdirinya kedua fakultas tersebut, pemerintah daerah dan Pemerintah Daerah Jambi telah bekerja keras untuk memajukan penyebab pendidikan tinggi di Jambi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 105 Tahun 1962, dibentuklah Panitia Persiapan Pendirian Universitas Negeri Jambi pada tanggal 15 Agustus 1962, guna mencapai tujuan tersebut. Kolonel M.J menjabat sebagai ketua panitia penyelenggara. Singedekane yang saat itu memimpin Provinsi Jambi.
Panitia persiapan akhirnya memberikan hasil yang memuaskan. Universitas Negeri Jambi didirikan pada tanggal 23 Maret 1963 berdasarkan Keputusan Menteri PTIP Nomor 25 Tahun 1963. Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian merupakan dua fakultas baru yang dibuka Universitas Negeri Jambi setelah berdirinya. Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi ditambahkan ke Universitas Negeri Jambi pada tanggal 1 April 1963 ketika resmi berdiri. Hari berdirinya Universitas Negeri Jambi tanggal 1 April dipilih sebagai hari jadinya.
5. Universitas Batanghari
Universitas Swasta Batanghari, juga dikenal sebagai UNBARI, terletak di provinsi Jambi, Indonesia. didirikan pada tanggal 1 November 1985, di bawah arahan Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Jambi, dengan Prof. Dr. Dot H. Pj Rektor Prof. Kemas Mohamad Saleh saat ini menjabat sebagai ketuanya. Dr. Herri, S.D.E., M.B.A. Sejak didirikan oleh Yayasan Pendidikan Jambi pada tahun 1985, Universitas Batanghari.
Yayasan Pendidikan Jambi yang menaungi STKIP Jambi pada tahun 1970 hingga 1977 menjadi inspirasi berdirinya yayasan ini. Yayasan Pendidikan Jambi didirikan dengan tujuan membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan pendidikan masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan pendidikan dalam arti luas. Yayasan melakukan tahapan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan sekaligus menyelenggarakan kegiatan pendidikan untuk memenuhi maksud dan tujuan tersebut.